Memaksimalkan
Amalan di Bulan Romadhon
Oleh : Usep Danu Sumantri*)
اَلسَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
أَعُوْذُ
بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
اَلْحَمْدَلِلَّهِ الَّذِيْ اخْتَصَ
شَهْرَرَمَضَانَ بِفَضِيْلَةِ الصِّيَامِ. وَفَتَحَ فِيْهِ اَبْوَابَ الْجِنَانَ.
وَاَغْلقَ فِيْهِ اَبْوَابَ النِيْرَانَ. اَشْهَدُاَنْ لآَاِلَهَ اِلاَّاللَّهُ
وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْمَنَّانُ. وَأَشْهَدُاَنَّ
مَحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ اِلَى كَافَّةِ الاِنْسِ
وَالْجَانِّ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مَحَمَّدٍ خَيْرِالْاَنَامِ, وَعَلَى آلِهِ
وَاَصْحَابِهِ الْخِيَرَةِ الْبَرَرَةِالْكِرَامِ. اَمَّابَعْدُ.
Sahabat
pembaca yang budiman
Sungguh suatu kebahagiaan bagi hamba
yang telah dipertemukan kembali dengan bulan suci Ramadhan. Bulan yang penuh
rahmat, bulan yang penuh hikmah, dan bulan yang penuh dengan ampunan.
Rasulullah pernah memberikan hikmah tentang Ramadhan kepada kita melalui
haditsnya tentang kebaikan-kebaikan yang akan didapat selama bulan suci
Ramadhan, "Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan keberkahan, Allah
mengunjungimu pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa dan
mengabulkan do'a. Allah melihat berlomba-lombanya kamu pada bulan ini dan
membanggakanmu kepada para malikat-Nya, maka tunjukanlah kepada Allah hal-hal
yang baik dari dirimu. Karena orang yang sengasara ialah orang yang tidak
mendptkan rahmat Allah di bulan ini".
Sahabat
pembaca yang budiman.
Bulan Ramadhan adalah sebuah sarana
untuk memperbaiki diri dan sarana untuk memperindah diri dengan akhlak mulia.
Tak sedikit di antara kita yang mengisi bulan Ramadhan di setiap tahunnya
dengan lebih banyak bersungguh-sungguh dalam memperindah diri dengan aksesoris
dunia dibandingkan dengan memperindah kepribadian.
Kita diciptakan oleh Allah dengan sempurna, dengan diberikan modal dan potensi yang lebih dibandingkan mahluk lainnya. Sungguh teramat bodoh bagi orang yang punya modal dan modalnya itu dihamburkan sia-sia. Manfaatkanlah modal yang telah Allah berikan kepada kita. Janganlah sekali-kali kita menghamburkan modal dengan sia-sia, tapi manfaatkanlah modal yang telah kita dapat dengan penuh rasa amanah dan ketaatan di dalam menjalankannya.
Sahabat pembaca yang budiman
Kita diciptakan oleh Allah dengan sempurna, dengan diberikan modal dan potensi yang lebih dibandingkan mahluk lainnya. Sungguh teramat bodoh bagi orang yang punya modal dan modalnya itu dihamburkan sia-sia. Manfaatkanlah modal yang telah Allah berikan kepada kita. Janganlah sekali-kali kita menghamburkan modal dengan sia-sia, tapi manfaatkanlah modal yang telah kita dapat dengan penuh rasa amanah dan ketaatan di dalam menjalankannya.
Sahabat pembaca yang budiman
Di bulan Ramadhan ini Allah menjamu
kita. Jangankan dijamu oleh Allah Rabb semesta alam, dijamu oleh manusia saja
kita sudah sangat bahagia. Jadikanlah bulan Ramadhan ini sebagaimana sebuah
kepompong. Yang awal mulanya ia adalah seekor ulat yang sedikit banyaknya di antara
kita jijik melihatnya, namun setelah keluar dari tempatnya ulat tersebut
menjadi kupu-kupu yang indah nan menawan. Jadikan Ramadhan ini sebagai bulan
pelatihan, sebagai bulan bercocok tanam dan jadikan Ramadhan sebagai bulan
berprestasi. Kita mesti tahu di balik Ramadhan ada hari yang lebih baik dari
seribu bulan. Dan Rasulullah lebih banyak melakukan peperangan di bulan
Ramadhan.
Sungguh merupakan suatu kerugian bagi hamba yang melewatkan Ramadhan ini dengan begitu saja tanpa ada perubahan diri sedikit pun setelah berakhirnya Ramadhan. Perhatikanlah setiap gerak dan langkah kita. Apakah langkah dan gerak kita ini dalam ridho Allah ataukah di dalam kemurkaan Allah. Dalam kamus orang beriman, waktu adalah untuk meraih kedudukan dan kehormatan di mata Allah Swt. Gunakanlah waku untuk selalu bertaqarub kepada Allah Swt.
Sungguh merupakan suatu kerugian bagi hamba yang melewatkan Ramadhan ini dengan begitu saja tanpa ada perubahan diri sedikit pun setelah berakhirnya Ramadhan. Perhatikanlah setiap gerak dan langkah kita. Apakah langkah dan gerak kita ini dalam ridho Allah ataukah di dalam kemurkaan Allah. Dalam kamus orang beriman, waktu adalah untuk meraih kedudukan dan kehormatan di mata Allah Swt. Gunakanlah waku untuk selalu bertaqarub kepada Allah Swt.
Sahabat
pembaca yang budiman.
Kunci utama kita dalam beramal adalah
niat. Jikalau niat kita lurus maka kita akan mendapatkan yang terbaik menurut
Allah dan insya Allah terbaik menurut kita. Dan ciri amal itu ada dua, yaitu:
niatnya benar dan caranya itu benar. Meskipun niat kita baik dalam beramal
tetapi cara kita salah, maka amal kita belum dikatakan sempurna. Maka
sempurnakanlah dengan keduanya. Janganlah sekali-kali kita membatasi diri dari
ilmu. Karena ilmu adalah cahaya yang akan menghantarkan kita kepada jalan yang
terang benderang, kepada jalan yang Allah ridhoi. Demi Allah, sesungguhnya ilmu
yang akan meningkatkan kualitas diri kita. Jika kita banyak harta maka kita
yang harus menjaganya, tapi jika kita banyak ilmu maka ilmulah yang akan
menjaga diri kita. Tidak ada kata terlambat bagi kita untuk menuntut ilmu.
Karena Rasulullah pernah mengingatkan, "Tuntutlah ilmu dari mulai buaian
hingga masuk keliang lahat" artinya carilah ilmu selagi kita masih di
berikan umur.
Marilah, Ramadhan ini kita jadikan sebagai bulan peningkatan mutu shalat kita. sebagaimana Rasulullah telah bersabda, "Hendaklah kamu mendirikan shalat malam karena itu tradisi orang-orang sholeh sebelum kamu. Sungguh, shalat malam mendekatkan dirimu kepada Tuhanmu, menghapuskan kesalahan, menjaga diri dari dosa dan megusir penyakit dari tubuh." Dengan hadits tersebut sudah jelas banyak sekali keutamaan-keutamaan yang akan kita dapat selama di bulan Ramadhan. Dan Rasulullah telah mempertegas, "Sebaik-baiknya shalat setelah shalat fardhu ialah shalat malam". Tak sedikit di antara kita yang lalai dan menganggap enteng dalam hal shalat. Sehingga, di antara kita sangat sedikit sekali yang melakukan shalat dengan khusyuk. Dan yang paling susah ialah di dalam niat untuk membulatkan tekad shalat dengan khusyuk.
Sahabat pembaca yang budiman.
Marilah, Ramadhan ini kita jadikan sebagai bulan peningkatan mutu shalat kita. sebagaimana Rasulullah telah bersabda, "Hendaklah kamu mendirikan shalat malam karena itu tradisi orang-orang sholeh sebelum kamu. Sungguh, shalat malam mendekatkan dirimu kepada Tuhanmu, menghapuskan kesalahan, menjaga diri dari dosa dan megusir penyakit dari tubuh." Dengan hadits tersebut sudah jelas banyak sekali keutamaan-keutamaan yang akan kita dapat selama di bulan Ramadhan. Dan Rasulullah telah mempertegas, "Sebaik-baiknya shalat setelah shalat fardhu ialah shalat malam". Tak sedikit di antara kita yang lalai dan menganggap enteng dalam hal shalat. Sehingga, di antara kita sangat sedikit sekali yang melakukan shalat dengan khusyuk. Dan yang paling susah ialah di dalam niat untuk membulatkan tekad shalat dengan khusyuk.
Sahabat pembaca yang budiman.
Ada hal penting yang harus kita
lakukan di bulan Ramadhan ini, yakni jadilah kita sebagai orang yang ahli dalam
bersedekah. Kita tingkatkan dari saat ini dengan sedekah apapun. Ukuran sedekah
itu tidak selalu dengan harta. Dengan senyuman pun bisa menjadikan sedekah.
Maka bersedekahlah dengan senyuman bagi yang bisa dengan senyuman, dan
bersdekahlah dengan hartanya bagi yang memiliki harta. Tidak pernah ada orang
yang menjadi miskin karena rajin bersedekah. Tingkatkanlah sedekah kita selama
di bulan yang penuh rahmat dan ampunan ini. Bersedekahlah di mana pun kita
berada tanpa harus memilah atau memilih apa yang hendak kita sedekahkan.
Berlomba-lombalah di dalam beramal karena tabungan yang hakiki adalah amal perbuatan kita yang dilakukan dengan penuh ketulusan dan keikhlasan.
Dalam sebuah kisah, diceritakan ada seorang sahabat yang sedang menangis di saat hari raya Idul Fitri tiba. Kemudian Rasulullah bertanya kepada sahabat tersebut, "Wahai sahabatku, mengapa engkau tidak bergembira dengan berakhirnya Ramadhan dan datangnya hari kemenangan?" tanya Rasul kepada sahabatnya. Sahabat Rasul menjawab, "Ya Rasulullah, saya menangis bukan karena saya tidak bisa bertemu dengan keluarga, tetapi saya menangis karena saya takut tidak bisa dipertemukan kembali dengan Bulan Suci Ramadhan di tahun yang akan datang". Sahabat tersebut selalu berdo'a dan berdo'a di setiap shalatnya agar ia dipertemukan kembali dengan bulan yang penuh hikmah dan ampunan ini.
Berlomba-lombalah di dalam beramal karena tabungan yang hakiki adalah amal perbuatan kita yang dilakukan dengan penuh ketulusan dan keikhlasan.
Dalam sebuah kisah, diceritakan ada seorang sahabat yang sedang menangis di saat hari raya Idul Fitri tiba. Kemudian Rasulullah bertanya kepada sahabat tersebut, "Wahai sahabatku, mengapa engkau tidak bergembira dengan berakhirnya Ramadhan dan datangnya hari kemenangan?" tanya Rasul kepada sahabatnya. Sahabat Rasul menjawab, "Ya Rasulullah, saya menangis bukan karena saya tidak bisa bertemu dengan keluarga, tetapi saya menangis karena saya takut tidak bisa dipertemukan kembali dengan Bulan Suci Ramadhan di tahun yang akan datang". Sahabat tersebut selalu berdo'a dan berdo'a di setiap shalatnya agar ia dipertemukan kembali dengan bulan yang penuh hikmah dan ampunan ini.
Sahabat
pembaca yang budiman.
Marilah
kita isi romadhon tahun ini dengan amaliah sholih yang lebih baik dari tahun
sebelumnya. Seolah-olah ini adalah romadhon yang terakhir dalam hidup kita.
Marilah pula kita saling memaafkan agar supaya ibadah romadhon kita diterima
oleh Allah subhaanahu wa ta’ala. Semoga Allah menjadikan sebaik-baik umur kita
di pengakhirannya, dan sebaik-baik amal kita di penutupannya dan sebaik-baiknya
hari pada hari pertemuan kita dengan Allah swt. Aamiin.
Wallahu a’lam bis showaab.
اَلسَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
*) GPAI SDN Wanasari 05
Kecamatan Cibitung Kab. Bekasi